PAREPARE, SULDAY — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parepare Sulawesi Selatan, melakukan pemantauan di beberapa titik sungai. Hal tersebut akibat Kota Parepare sejak Senin 22 hingga 23 Februari diguyur hujan.
Kordinator Lapangan (Korlap) Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Parepare, Erick Husain mengatakan, kondisi air di sungai jawi-jawi dan Karajae masih dalam kondisi aman, walau terdapat kenaikan volume air.
“Kondisi debit air sungai masih batas normal, walau ada peningkatan tapi masih dalam kondisi aman. Pohon tumbang yang biasanya terjadi bila hujan berkepanjangan, sampai saat ini baru satu laporan yang masuk dan sudah dieksekusi. Lokasinya di jalan Bukit Madani (Tegal) Kelurahan Lapadde,” terangnya, Selasa (23/2/2021).
Terpisah, Kepala BPBD Parepare, Muhammad Rusli menerangkan, pihaknya akan aktif melakukan pemantauan di tengah cuaca ekstrem ini. Walau hujan berkepanjangan, kata dia, tetapi tidak terlalu deras, sehingga kondisi air masih normal, dan air laut tidak pasang.
“Tetap kita pantau jalur evakuasi air, selama air laut tidak pasang tidak ada kendala untuk pengaliran keluar, apalagi air hujan tidak terlalu deras. Kecuali hujan cukup deras itu 3 jam saja itu ada genangan di Lontangnge yang sering banjir,” katanya.
Rusli menambahkan, untuk Instalasi pengolahan air limbah (Ipal) PDAM juga masih normal. Namun air yang dihasilkan keruh. Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada angin kencang.
“informasi terakhir untuk ipal PDAM kondisi air normal, cuman kondisi warnanya keruh. Artinya selama hujan ini, kita tetap siaga 24 jam. Saat ini saya evakuasi pohon yang rawan tumbang,” jelasnya.(Adi)