SULAWESI TODAY, – Ditengah pandemi, kapal bermuatan delapan ekskavator milik PT Kemilau Nusantara Katulistiwa berlabuh di pelabuhan Kecamatan Moutong, Parigi Moutong.
Akibat berlabuhnya kapal yang diketahui milik Sumber Sejahtera Abadi asal Nabire, Papua itu sontak bikin resah warga Kecamatan Moutong.
Informasi yang dihimpun media ini, delapan ekskavator milik PT KNK tersebut akan digunakan di tambang emas di Desa Lobu, Kecamatan Moutong.
Bahkan, foto-foto berlabuhnya kapal tersebut sempat viral di media sosial facebook yang disebarkan akun bernama Ajad Husain.
Hal itu juga sempat menarik perhatian netizen dan banyak pula yang membagikan foto-foto berlabuhnya kapal itu dengan komentar bernada protes.
Tidak hanya itu, dampak dari beredarnya foto-foto kapal tersebut pada saat berlabuh membuat tim penanganan Covid-19 didampingi Babinsa melakukan pemeriksaan terhadap ABK.
Tidak sedikit masyarakat yang menyatakan protes terhadap hal itu.
Menurut warga sekitar, seharusnya pemerintah tidak memberikan izin terhadap pihak perusahaan untuk beroperasi di wilayah yang belum terpapar penyebaran Covid-19.
Bahkan, warga menganggap ironis jika pemerintah memberikan peluang terhadap masyarakat dari luar daerah masuk ke wilayah Kecamatan Moutong.
Sementara, warga di Parimo khususnya Kecamatan Moutong dilarang untuk melakukan beberapa aktifitas seperti Shalat berjamaah di Masjid.
Anehnya, justru pemerintah memberikan peluang terhadap masyarakat dari luar yang tidak diketahui, apakah membawa virus atau tidak.
Sementara itu, Aftar M. Musa yang iikonfirmasi terkait hal itu melalui telepon selulernya tidak dapat tersambung karena sedang tidak aktif.
Berbeda dengan Kapolsek Moutong, AKP Siswanto SH MM yang turut dikonfirmasi terkait hal itu, membenarkan adanya kapal dari luar provinsi yang sedang berlabuh.
“Sebelum alat diturunkan, saya menyampaikan harus melalui prosedur kesehatan seperti penyemprotan disinfektan serta pemeriksaan kesehatan lainnya,” terangnya.
Kepala Syahbandar Moutong, Jufri yang juga dikonfirmasi membenarkan kapal tersebut berasal dari Nabire, Papua.
Ia juga membenarkan, jika delapan alat berat yang dimuat kapal tersebut merupakan milik PT KNK.
“Ada delapan alat berat dan dua mobil pribadi. Mengingat harus melakukan upaya pencegahan Covid-19, ABK tidak diijinkan turun dan semua harus bertahan diatas kapal,” katanya. (ry/slm)