SULAWESITODAY – Tak hanya para pengusaha eceran, mereka yang juga memiliki usaha yang cukup terkenal sekalipun turut merasa dampaknya selama pandemi.
Seperti usaha bawang goreng Mbok Sri ini misalnya. Suwarno sebagai pemilik usaha oleh-oleh Khas Palu Mbok Sri yang terletak di jalan Abdul Rahman Saleh ini mengaku ekonomi usahanya sangat terpukul lantaran corona. Ia mengatakan penjualan dari usahanya itu menurun drastis karena sepinya pembeli terutama sejak ditutupnya penerbangan komersil di bandara.
“Dampaknya sangat dirasakan oleh kita para UMKM di Kota Palu, apalagi kita yang target pasarannya para wisatawan. Karena kita dikenal dengan bawang goreng khas palu, istilahnya buah tanganlah untuk ornag yang pulang-pergi dari kota ini,” ungkapnya saat diwawancarai.
Akibatnya omset yang diperoleh pun turun hingga 80 persen, dan bahkan suwarno menyebutkan sekitar 85 mitra yang bekerjasama dengannya turut terkena imbasnya.
“Oh iya omzet turun sampe 80 persen, kasian juga para mitra yang bekerjasama dengan kita. Nah kita juga tidak bisa berbuat apap,” ujarnya.
Ia menambahkan usaha yang telah berdiri sejak tahun 80-an itu harus tetap dipertahankan bagaimanapun caranya meski ditengah pandemi.
“Kalau usaha ini sudah dari sekitar tahun 80-an jadi sudah sangat lama. Kita sebagai generasi ketiga harus tetap berusaha dengan berinovasi yang inovatif di tengah pandemi seperti ini,” tambahnya
Suwarno berharap kepada pemerintah atau pihak-pihak terkait agar diberikan kemudahan bagi para UMKM tentang kebijakan terkait perpajakan, perizinan atau masalah administrasi lainnya.
“Harapan saya semoga wabah ini cepat berlalu, akses lintas udara bisa kembali stabil, dan pemerintah atau khususnya yang mengatur terkait perpajakan, perizinan atau perkreditan bank begitu bisa beri kami semua para UMKM kebijakan,” tutupnya. (cr10/kn)