SULAWESI TODAY, – Sampah yang menumpuk di Pasar Sentral Parigi atau PSP Kabupaten Parigi Moutong bukan dampak Covid-19.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Parimo, Muh. Arifin Maraila kepada Sulawesitoday.com, Kamis (14/5/2020).
Arifin mengatakan, dampak terjadinya penumpukan sampah di PSP hanya diakibatkan perubahan sistem kerja para petugas di lapangan.
Ditambahkan lagi, dua dari enam unit armada pengangkut sampah milik DLH Parimo mengalami kerusakan.
Sehingga, berdampak terhadap proses penanganan sampah, baik di PSP maupun di lima kelurahan.
Pasalnya, akibat kerusakan dua unit armada pengangkut sampah tersebut, hanya empat diantaranya saja yang beroperasi.
“Empat unit armada pengangkut sampah yang beroperasi itu, tidak memadai untuk menangani sampah di lima kelurahan dan PSP. Ditambah lagi, kondisi bulan Ramadhan yang tidak memungkinkan memporsir kinerja petugas lapangan kami untuk bekerja seperti hari-hari biasa,” ujarnya.
Lanjut Arifin menambahkan, terkait penanganan tumpukan sampah di lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Desa Jononunu, Kecamatan Parigi Tengah sudah dilakukan dengan baik.
Belum lama ini kata dia, pihaknya telah menurunkan satu unit alat berat jenis ekskavator untuk melakukan pengerukan sampah yang kemudian ditimbun dengan tanah agar menghindari tumpukan lalat.
Pasalnya, lokasi TPAS tersebut berada tidak terlalu jauh dari kawasan pemukiman warga di Desa Jononunu.
“Jika tidak dikeruk sampahnya akan mengundang tumpukan lalat. Sedangkan TPAS itu berada tidak terlalu jauh dari Desa Jononunu. Hal itu akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Apalagi, ditengah kondisi pandemik Covid-19 saat ini, hal semacam itu bisa jadi pemicu terjadinya penutupan akses menuju TPAS,” katanya. (ry/slm)